Prat to Poem
Berisi tentang puisi yang diciptakan sendiri.
5.08.2024
Tenang
1.19.2024
Jagat
5.15.2020
Kembali
2.13.2018
Akhir
kemudian dua,
lalu menjadi banyak
Pertama, Tuhan memanggil namaku
Di pojok tempat itu
dengan tuan rumah yang ramah
Berbagi cerita dan angan
Kedua, Tuhan tampar aku yang bodoh
Bersama memberi berkat
terkagum, tertawa dan tersendu
Hati yang pahit pun ikut tersenyum
Ketiga, Tuhan ampunilah aku!
Lalu yang terbit menjadi terbenam
berlarian tanpa arah
Air dan umpatan tercecer di lantai
Keempat, tamat sudah
Aku bertemu satu,
yang tenggelam seperti debu
Mimpi dan angan jadi sampah
Terakhir, berpisah tanpa ucapan
8.17.2011
Laugh Until I Cry
stood out against thousand lights
The moon stare at him
He was fine
Nothing to do
He smile to the glowing night
Hugged by the wind
He embraced this feeling
Solo within hundred eyes are staring at him now
But he feels empty
Love is gone, for now
He meet his friends
Fun talk, they laugh
He is grinning
They said,
he was not happy with life
He smile, the pieces of his heart nearly broken
He looked to his friends
wishing God hears him now
I looked at him
tears fall from his innocent eyes
6.08.2011
Satu Kelas
Hah! Muka bingung itu pingin kutampar saja.
Hari ini main perintah saja
Emang kau siapa?
Sebentar diam, sebentar tersenyum.
Ya, kau itu teman sekelasku :/
6.04.2010
Ini Baru Awal
tertatih tatih menyeret kaki ini menuju ujung lorong berliku
Sambil melayangkan pikiranku ini menempuh ketidakjelasan
mengomel dan menuntut pada hal yang seharusnya bisa ditoleransi
Apa itu rasa hormat?
Lha saya yang menjadi objek utama, Saya ini tokoh utamanya
Seenaknya mendikte dengan hal hal yang sungguh bodoh dan penuh ketololan itu
Lihat saja... Saat saya berhasil menemukan jalan menuju Awan
Akulah yang tertawa terakhir dan permainan baru saja dimulai..
3.05.2010
Jalan
segala hal terjadi membuat pengalaman baru kubisa berpikir
Apa yang kupikirkan benar salah itu adalah pilihan
dan
Tuhanku di surga menanti apa jawabku Maukah ku berjalan
Berjalan bersamaNya menjalani hidup sesuai ajaranNya
Sesuai jalannya
1.06.2010
The First in Creating Day
Fall a teardrop of Milkyway
White, bright, shine in the Universe
Creator God now is smiling
Gives heaven laugh
Nothing can stop it now
Angels call it, Sun the Light
A few days past,
Sun feels alone and ask the Creator
When I get a new friend?
Just wait until tomorrow
In the morning,
Creator blows a Ballon
it coloured grey
He gives a It to the Sun
Sun gives It a name
Moon the Beauty
Then they play happily ever after.
2.12.2009
Quotes
"The antidote for fifty enemies is one friend."
~Aristotle
"Shared joy is a double joy; shared sorrow is half a sorrow"
~Unknown
"Friendship is like money, easier made than kept."
~Samuel Butler
"Friendship is the only thing in the world concerning the usefulness of which all mankind are agreed."
~Marcus T. Cicero
"Don't walk in front of me, I may not follow; Don't walk behind me, I may not lead; Walk beside me, and just be my friend."
~Albert Camus
"A real friend is one who walks in when the rest of the world walks out."
~ Walter Winchell
" Fate chooses our relatives, we choose our friends."
~Jacques Delille
10.15.2008
Oktober 14, 2008
[Untitled]
In our heart we keep our hope | When we shed tears | I know you will explain the world | World that make you so upset
Yesterday is yesterday | How we know that it was yesterday | Should we left yesterday if it was happiness | And its memories
Life is not always beginning | From the God to our self | Today is a gift | And we thanks to what's happen today
Our Lord who Art in Heaven | The One who always lead us | Help us to keep world Peacefully | and Time will be done as now till end.
9.25.2008
September 25, 2008
September 25, 2008
7.02.2008
1 Juli 2008; to Anwar
Hidup tidak selalu lebih baik dari kemarin,
Berjuang untuk bertahan hidup
Membantu Ibu menjadi tulang punggung
Tanpa lelah tanpa mengeluh
Pagi berjuang sebagai pelajar,
Mengumpulkan pengetahuan untuk bekal masa depan
Dengan cita-cita yang sederhana
Berharap dapat perbaiki hidup keluarga
Sore berjuang demi sesuap nasi,
Menjajakan harian di bawah terik matahari
Satu pantang dalam sadar,
Tidak pernah mengemis minta orang kasihani
Malam adalah hasil keringat hari ini,
Digunakan untuk bertahan esok
Selalu berdoa untuk Ayah di sana,
Mencoba jalani hidup bagai setitik embun.